Monday 30 April 2012

Sony Akan Hadirkan Walkman Android di Indonesia





Sony tak hanya memanfaatkan sistem operasi Android untuk diadopsi oleh jajaran perangkat smartphone. Tahun 2012 ini, pabrikan asal Jepang itu menggunakan Android untuk perangkat walkman.

Dalam acara perkenalan produk Sony yang akan diluncurkan pada 2012 di Indonesia, Jumat (27/4/2012), pihak Sony mengatakan, Walkman Android NWZ-Z1050 akan hadir di Indonesia pada pertengahan 2012.

Karena fungsi utamanya adalah pemutar musik digital, maka walkman ini tidak disematkan slot SIMcard untuk melakukan panggilan atau menerima telepon. Namun, tersedia Wi-Fi untuk koneksi internet.

Konektivitas lainnya, ada port Micro-HDMI, MicroUSB, bluetoothjack audio 3,5mm, dan ada fitur GPS-nya.

Walkman Android NWZ-Z1050 ini mendukung format musik MP3, AAC, dan WMA, serta format video H.264, MPEG4, dan WMV. 

Sedangkan untuk memutar format video lainnya, pengguna bisa menggunakan aplikasi pemutar video populer yang tersedia di Google Play, seperti MX Player atau Mobo Player.

Meski menggunakan sistem operasi Android yang terkenal boros baterai, walkman ini dapat memutar musik selama 20 jam dan video selama 5 jam.

Walkman Android NWZ-Z1050 memiliki bentang layar 4,3 inci. Diperkuat dengan prosesor dual core Nvidia Tegra 2 1GHz, dan berjalan dengan sistem operasi Android 2.3 Gingerbread.

HP Z1, Komputer Workstation "Beraroma" BMW




Hewlett Packard (HP) merilis komputer desktop Workstation Z1. Komputer desktop besutan HP ini mengusung model All-in-One PC dengan "citarasa" sedan mewah BMW.

Marketing Development Manager Workstation HP Indonesia, Erric Budiono menjelaskan HP menggandeng BMW Designwork Amerika Serikat untuk mendesain Workstation Z1 agar mirip dengan desain mobil BMW Z4.

"Desktop tersebut didesain sedemikian rupa seperti mobil BMW. Misalnya performa dibuatpowerful, tapi suhu tetap dingin dan tidak berisik," kata Erric saat peluncuran HP Workstation Z1 di PT Tunas Mobilindo Parama, Authorized BMW Dealer, Jakarta, Rabu (25/4/2012).

Dari sisi performa, HP Z1 memiliki keunggulan dengan sifatnya yang "Hybrid". Artinya kompuer ini bisa memakai prosesor Intel Quad Core Xeon, namun juga bisa memakai Intel Core i3.

Dengan fitur "Hybrid" tersebut, workstation bisa dikonfigurasi menjadi PC biasa atau sekaligus menjadi server PC.

Di sisi grafis, workstation tersebut bisa memakai kartu grafis Intel HD 2000 atau Intel HD 3000. Bila memerlukan performa lebih tinggi, HP telah menyediakan kartu grafis NVIDIA Quadro.

"Kartu grafis tersebut akan sangat cocok bagi animator atau pembuat film, industri musik, otomotif, arsitektur maupun pertambangan. Grafisnya memberikan warna yang bagus sesuai aslinya," tambahnya.

Di sisi layar, monitornya memakai ukuran diagonal 27 inci dan mendukung lebih dari 1 miliar warna display LED. Sehingga akan memberikan sudut pandang yang luas 178 derajat serta panel in plane switching (IPS).

Audionya mengadopsi speaker front facing dual core dan SRS Premium Sound. Sehingga menawarkan kejernihan tata suara.

Fitur lain adalah tool-less chassis. Sehingga pengguna bisa dengan mudah menambahkan hard drive, kapasitas memori ataupun kartu grafis. Pengguna pun hanya langsung membuka chassis untuk mengeluarkan komponen yang diinginkan.

Kapasitas penyimpanan storage pun bisa dipilih antara hard disk drive (HDD) atau solid state drive (SSD). Perangkat ini juga disertakan slot optical drive untuk Blu-ray Writer.

"Perangkat ini sudah dijual di pasar mulai bulan ini dan dibanderol mulai harga 2.000 dollar AS," jelasnya.

Tiga varian lain
Selain merilis Z1, HP juga merilis 3 seri Workstation yaitu seri HP Z820, Z620 dan Z420. Seri tersebut merupakan kelanjutan dari seri terdahulu yaitu Z800, Z600 dan Z400 dan telah diluncurkan pada 2009 lalu.

HP Z820 mampu dipasangkan hingga 16 buah prosesor inti, memiliki ECC memory dengan kapasitas hingga 520GB, kapasitas hard disk hingga 14TB dan kartu grafis NVIDIA Quadro 6000.

Sementara, HP Z620  telah mendukung penggunaan 16 buah prosesor inti, memori ECC hingga 96GB, storage hingga 11TB. Serta bisa dipasangkan dengan kartu grafis profesional 2D dan 3D Nvidia Quadro 6000 atau dual Nvidia Quadro 5000.

Sedangkan, HP Z420 memiliki kemampuan agak lebih rendah dibanding dua workstation di atas. Komputer ini bisa dipasangkan dengan 6 buah prosesor inti terbaru Intel Xeon E5-1600 dan E5-2600, memori ECC 64GB, storage 11TB, serta kartu grafis Nvidia Quadro 5000 atau dual Nvidia Quadro 2000.

"Perangkat ini ideal untuk profesional di industri perminyakan dan gas, untuk aplikasi menggunakan computer-aided design (CAD) bagi para insinyur mesin, kedokteran, serta untuk membuat video animasi," jelasnya.

Perangkat tersebut dibanderol mulai seharga 1.500 dollar AS (Z420), 2.000 dollar AS (Z620) dan 3.000 dollar AS (Z820).

LG 3D TV OLED




Menyambut tahun 2012, LG Electronics Indonesia memberikan gebrakan besar dalam industri produk elektronik, khususnya televisi layar datar. LG merilis sederet koleksi 3D TV terbaru yang siap menjadi senjata andalan dari LG. Mengantar kesuksesan pada generasi pertama LG Cinema 3D Smart TV yang rilis tahun lalu, membuat LG berinovasi menyuguhkan varian 3D TV terbaru berbasis OLED (Organic Light Emitting Diode) , 55" LG 3D TV OLED - LG EM9600.
Tak sekedar membawa teknologi OLED, LG EM9600 tampil anggun dan tipis karena memiliki ketebalan hanya 4 milimeter (setara dengan tumpukan tiga kartu kredit). Memiliki bobot yang ringan, sekitar 7.5 kilogram, OLED 3D TV ini berhasil mendapatkan penghargaan prestisius "Best of Show Awards" dari perhelatan industri elektronik tahunan, Consumer Electronics Show (CES) 2012, di Las Vegas - Amerika Serikat.
LG EM9600 juga dilengkapi dengan teknologi 4-color Pixels, red - green - blue (RGB) dan white, memberikan kecerahan warna tayangan yang cemerlang dan nyaman di mata. Selain itu, untuk kecepatan responnya (response time), OLED 3D TV ini memiliki kecepatan waktu respon seratus kali lebih cepat - hingga 0.02 milisecond yang menghindarkan pengelihatan tayangan tampak kabur (blur-free).
Sayangnya, karena kecanggihan dan kemasan bodi yang super tipis ini, LG Indonesia menjualnya LG EM9600 setara dengan satu unit Kijang Innova. Cukup mahal bukan, namun karena kemampuan dan keunggulan OLED 3D TV tersebut, LG Indonesia menargetkan 100 unit TV terjual setiap bulannya.



ASUS Hadirkan Kartu Grafis GeForce GTX 680 DirectCU II


 NVIDIA baru saja menghadirkan GeForce GTX 680, dan kali ini ASUS meluncurkan jajaran kartu grafis terbarunya, ASUS GeForce GTX 680 DirectCU II yang terbagi menjadi jenis GTX680-DC2T-2GD5 TOP  dan GTX680-DC2T-2GD5 OC, dikhususkan untuk para gamer dan pengguna yang mengutamakan kinerja PC.

ASUS GeForce GTX 680 DirectCU II menggunakan GPU pilihan yang mampu menghadirkan kecepatan 1201 MHz (jenis TOP) atau 1084 MHZ (jenis OC) untuk meningkatkan frame rate saat bermain game, dan 143 MHz lebih cepat dibandingkan kartu grafis lainnya. Penggunaan PCB yang telah di-upgrade, memberikan ketahanan saat kartu grafis diberikan beban penuh dan bersuhu tinggi/panas.

DirectCU II

Teknologi pendingin DirectCU II pada GeForce GTX 680 DirectCU II menggunakan 5 heatpipe bahan tembaga, dengan area pelepasan panas 20 persen lebih luas, sehingga mampu membuang panas lebih cepat dibandingkan kartu grafis lainnya.



Dua kipas berukuran 100 mm pada DirectCU II mampu meningkatkan airflow, sehingga menghasilkan 20 persen lebih dingin, dan tetap memberikan suara hening sebesar 14 dB.

DIGI+ VRM

Melengkapi teknologi pendingin DirectCU II pada GeForce GTX 680, dengan hadirnya 2 teknologi distribusi catuan daya ekslusif dari ASUS yaitu DIGI+ VRM. Rancangan DIGI+ VRM telah digunakan ASUS pada motherboard sejak tahun 2010. Dengan 10-phase DIGI+ VRM yang digunakan, dapat mengurangi power noise hingga 30 persen, bahkan minimnya power noise dapat memastikan pasokan daya yang lebih stabil sehingga kinerja kartu grafis dapat berjalan lebih konsisten dan stabil. Komponen Super Alloy Power seperti solid state capasitor, choke dan MOSFET dapat memberikan umur yang lebih panjang dan anti korosif.


VGA Hotwire dan GPU Tweak

Pengguna juga dapat memanfaatkan kartu grafis ini dengan kemampuan overclocking dan overvolting yang lebih baik melalui dukungan perangkat keras VGA Hotwire dan piranti lunak utility GPU Tweak. VGA Hotwire menghadirkan keunggulan overvolting dengan lebih presisi dan lengkap. Pengguna dapat menyolder kabel langsung untuk pengaturan yang lebih akuran pada voltase Vcore, Vmem, juga untuk PLL reading dan adjustment, sehingga dapat memaksimalkan potensi kartu grafis GeForce GTX 680. Hadirnya GPU Tweak memberikan kemudahan pengguna saat mengatur clock dan boost clock, power consumption target, voltase dan putaran kipas dengan beberapa pilihan profil yang beragam.

Spesifikasi
Secara keseluruhan, kartu grafis ini memakan 3 slot dengan dimensi 11.8  x 5.1  x 2.3  inci atau sekitar 299,72 x 129,54 x 58,42 mm yang dapat dihubungkan ke 4 monitor.
  • Model: GTX680-DC2T-2GD5 TOP  dan GTX680-DC2T-2GD5 OC
  • Graphics Engine: NVIDIA GeForce GTX 680
  • Bus Standard: PC Express 3.0
  • Video Memori: GDDR5 2GB
  • Base Clock: 1137 MHz (TOP) / 1019 MHz (OC)
  • Boost Clock: 1201 MHZ (TOP) / 1084 MHz (OC)
  • Memory Clock: 6008 MHZ (1502 MHz GDDR5)
  • Memori Interface: 256-bit
  • DVI Max Resolution: 2560 x 1600
  • DVI Output: Yes x 1 (DVI-I), Yes x 1 (DVI-D)
  • HDMI Output: Yes x 1
  • Display Port: Yes x 1 (Regular DP)
  • Accecories: 1 x Power cable, 1 x Extended SLI cable
  • Software: ASUS Utilities and Driver, GPU Tweak




Wednesday 18 April 2012

Inovasi Terbaru dari intel , intel cove point


Tipis, ringan, dan memiliki performa tinggi. Itulah prinsip ultrabook yang bisa membuat seseorang melupakan notebook dan netbook.

Sebagai pelopor ultrabook, Intel kembali berinovasi dengan membuat perangkat hybrid yang "memadukan" fungsi tablet dan ultrabook.

Intel Cove Point, demikian nama perangkat tersebut. Intel memamerkannya di ajang Intel Developer Forum (IDF) di Beijing China, pertengahan April 2012. Perangkat yang dipamerkan ini berjalan dengan sistem operasi Windows 8 Consumer Preview.

"Ini merupakan evolusi dari waktu ke waktu. Ultrabook tidak pernah dimaksud untuk desain yang sama," tegas Gary Richman, Direktur Pemasaran Divisi Solusi PC Klien Intel.

Jika Cove Point dibuka maka akan terlihat seperti ultrabook, dan jika ditutup akan seperti tablet. Selain memadukan fungsi tablet dan ultrabook, Cove Point juga diklaim sebagai produk yang ramah lingkungan. Baterainya bisa bertahan hingga 9 jam.

Cove Point nampak terinspirasi dari desain tablet Android, Asus Transformer Prime, yang disertai dengan keyboard dock. Kendati demikian, Cove Point memiliki spesifikasi hardware yang lebih mumpuni dan layar lebih besar.

Cove Point akan dibekali prosesor Intel generasi terbaru Ivy Bridge, layar sentuh seluas 12,5 inci, serta ada port USB 3.0 dan port HDMI.

Pihak Intel memperkirakan, Cove Point kelak akah dihargai sekitar 1.000 dollar AS dan belum ada informasi lanjut kapan Cove Point mulai diadopsi oleh vendor.



Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More